Minggu, 29 Januari 2012

Car Free Day part 3 - Bersama Jamu Jago-MNC Group

SEMARANG – Aneka atraksi hiburan dan perlombaan digelar oleh PT Jamu Jago bekerja sama dengan Media Nusantara Citra (MNC) Group pada acara Car Free Day(CFD) di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Minggu (22/1).
Ratusan warga Kota Semarang yang pagi itu sambil berolahraga santai terlihat antusias menikmati atraksi hiburan seperti lomba fotografi dengan model jamu gendong, komunitas sepeda BMX, cosplay, fashion show on the street,live music, permainan- permainan, dan pembagian door prizedari Jamu Jago. Para pengunjung juga disediakan minuman jamu siap minum yang disediakan oleh PT Jamu Jago secara gratis.

Para warga tampak antusias saat pertunjukan live musik dangdut yang dihelat oleh panitia. Manajer Event dan Promosi PT Jamu Jago,Aries Rahardjo berharap para pengunjung yang berolahraga di Jalan pahlawan Semarang itu tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga mendapatkan hiburan dari komunitas komunitas yang dihadirkan tersebut.

amin fauzi
_”Acara hiburan yang kami hadirkan ini supaya bisa melupakan sejenak aktivitas pekerjaan yang membelenggu setiap hari,” tandasnya.  

animasi buyung upik

Di anniversary ke 93 tahun, Jamu Jago mempersembah kan iklan Buyung Upik yang fresh, dengan animasi yang bagus di harapkan menarik perhatian anak-anak

Kontes Ratu Jamu Gendong di TMII


Pemilihan Ratu Jamu se-Indonesia 2011 yang dilangsungkan di anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta (10/12).

SEPULUH peserta finalis yang terpilih dalam pemilihan Ratu Jamu Gendong se-Indonesia 2011 beraksi di atas panggung memperebutkan juara pertama kategori Ratu Jamu Gendong dan Jamu Gendong Teladan di anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta (10/12).

Ratu Jamu Gendong yang diadakan oleh Grup Jamu Jago merupakan kontes kecantikan dan talenta yang ditujukan kepada para Jamu Gendong berskala nasional.

Acara ini telah berlangsung sejak empat tahun lalu, dengan tujuan untuk apresiasi dan Pelestarian Penjual jamu seluruh Indonesia,Guna mendukung industri jamu agar semakin berkembang.

Acara yang dimulai dengan pendaftaran, sekaligus audisi yang diadakan di masing – masing daerah, seperti Banyuwangi, Surabaya, Surakarta, Magelang, Semarang, Cirebon, Bandung, Cikampek, Jakarta serta daerah – daerah lainnya ini memiliki salah satu kriteria, yakni mereka harus aktif berjualan jamu keliling.

Dari audisi terpilih 77 peserta yang memenuhi syarat dan mengikuti karantina
Di Taman Mini Indonesia Indah selama tiga hari untuk mengikuti seleksi lebih lanjut. Dalam pemilihan Ratu Jamu Gendong se-Indonesia 2011, ke sepuluh peserta finalis dinilai dewan juri dari penampilan, cara berdandan, cara melayani konsumen, serta pengetahuan dalam membuat bahan jamu.
Terpilih sebagai Ratu Jamu Gendong 2011 Ika Rokaya dari Bekasi,disusul Sumarni (Sukabumi), Hartini (Cikampek),Sri Handayani (Sukoharjo, dan Dwi Kuntari (Purworejo).
Sedangkan Jamu Gendong Teladan 2011 direbut Purwani dari Jakarta,disusul Sri Sumilih (Cirebon), Misnah (Surabaya), Sri Mulyani (Sukoharjo) dan Winarto (Cirebon).Hadiah yang diperebutkan antara lain uang tunai sebesar Rp15 juta bagi juara pertama, Rp10 juta (juara kedua), Rp5 juta (juara ketiga), serta masing-masing Rp2,5 juta bagi juara harapan 1 dan 2.
”Tahun depan, kami akan mempertahankan Rekor Muri dengan pertemuan jamu gendong dengan peserta terbanyak minimal 5000 orang peserta.” jelas Jaya Suprana, usai membuka acara itu.

Minum Jamu dengan Es Krim
DAHULU beras kencur sudah dikenal di masyarakat sebagai jamu yang penuh khasiat. Disamping membuat tubuh menjadi segar, jamu ini juga dapat menghilangkan pegal linu, melancarkan peredaran darah, serta menambah nafsu makan.
Sangat disayangkan jika banyaknya khasiat yang dapat diperoleh dari beras kencur hanya karena alasan tidak suka. Anak-anak yang biasanya enggan untuk mengonsumsi jamu ini, tidak perlu khawatir. Karena cara untuk menyiasati agar anak mau mengkonsumsinya, yakni dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang disukainya seperti ice cream yang dibuat oleh peserta kontes, yakni Retno Widati. (pk-26/evi) 

Museum Jamu Jago : Pusat Informasi dan Promosi Pembuatan Jamu Read more: Museum Jamu Jago : Pusat Informasi dan Promosi Pembuatan Jamu


Museum ini didirikan oleh perusahaan Jamu Jago sebagai pusat informasi dan promosi hasil pembuatan jamu
SEMARANG - Museum yang memiliki koleksi foto-foto, slide dan peralatan tradisional pembuatan jamu pada masa lalu ini berlokasi di jalan Setiabudi nomor 179, Srondol, Semarang.Museum ini didirikan oleh perusahaan Jamu Jago sebagai pusat informasi dan promosi hasil pembuatan jamu.
Selain itu, museum ini juga mengoleksi catatan rekor maupun prestasi luar biasa yang dimiliki oleh orang-orang Indonesia, tercatat 142 data mengenai orang-orang dengan keistimewaan, seperti badan terberat, pinggang teramping, rambut terpanjang, dan lain-lain.
Pengunjung tidak dipungut biaya untuk masuk ke lokasi ini. Museum ini dibuka untuk umum pada hari Senin sampai Jumat dari pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB.
Pengunjung akan dihibur dengan kesenian karawitan baik yang dilakukan oleh karyawan-karyawati ataupun orang-orang cebol.(lik/disbudpar jateng)

Kiat bisnis

Mengapa durasi sepak bola hanya 45 menit sebelum pindah lapangan?. Menurut Jaya Suprana, cuma ada satu bola yang ditendang. Tetapi di lapangan ada 22×2 “bola” yang dilarang tertendang. Maka kalau satu bola dihargai 1 menit, seluruh “bola” akan membutuhkan waktu 45 menit.
Sekitar enam tahun lalu (2001) saya menghadiri undangan PT INDOSAT TBK untuk acara sertifikasi dari kebijakan mutu ISO 9001 menjadi ISO 9002, sekalian mengumumkan mergernya 001 dengan 008 dan beberapa produk Indosat lainnya. Pulangnya, kami para hadirin diberi kartu perdana IM3 – yang pada waktu itu harga  kartu perdana untuk handphone, adalah sesuatu yang menguras kantong.
Salah satu acaranya adalah empat puluh lima menit bersama Jaya Suprana, yang judulnya rada unik yaitu “Kiat Bisnis dalam Krisis“.
Pemilik Jamu Jago ini memaparkan bahwa, secara hitungan ilmu ekonomi tidak akan ada  bisnis yang berjalan di negeri ini, karena sudah carut marutnya perekonomian kita.
Ketika krisis orang Malaysia akan  mengatakan sebuah peribahasa “Sudah Jatuh Tertimpa Tangga“, lalu dengan gaya cadelnya, lelaki berkepala plontos dengan kegemaran memakai suspender menambahkan bahwa krisis di Indonesia “Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Dikejar Anjing Gila, masuk Got, Luka, Kena Tetanus.”
Pendek kata komplit..plit.
Baru saja orang berpengharapan akan perbaikan ekonomi, WTC di bom, dan lagi-lagi imbasnya terkena Jakarta.
Lalu teman baik Gus Dur ini bercerita  ia berada di sebuah Hotel di Jakarta ketika peristiwa Mei 1998 terjadi, selama 3 hari ia dalam keadaan ketakutan sampai-sampai untuk kembali ke Semarang, ia harus rela meringkuk duduk dibelakang mobil Van sambil ditutupi karung menghindari “sweeping” demi untuk menyelamatkan dirinya yang terlahir sebagai etnis target untuk dibunuh.
Sesampainya di Semarang, dikumpulkannya semua karyawan Industri Jamu Jago, dan mengatakan bahwa kemungkinan besar Industri nenek moyang yang dibangun 1918 ini akan tutup usia pada ulatah ke 80-nya. Dan luar biasanya, seluruh karyawan seakan menjadi satu secara emosional lalu mereka bekerja lebih disiplin, dan lebih efisien. Salah satu hasil terobosan dimasa krisis adalah usulan membuat jamu untuk anak kecil. Jujur saja ini keblinger sebab mana ada anak kecil suka jamu, baru dengar namanya saja pastilah mereka komentar “ah nggak mau, pahit.
Bahkan Jaya sendiri mengaku tidak yakin produknya akan diterima masyarakat. Maka jamu tersebut hanya di targetkan penjualannya sebanyak 50.000 bungkus per bulan.Padahal dalam hati mereka tahu begitu produk dilancarkan maka Jamu Jago akan gulung tikar.
Apa lacur?  Jamu ternyata ini disambut hangat di pasaran, dari 50.000 ternyata permintaan pasar menjadi 5 juta bungkus perbulan, dan Omset Jamu Jago naik 400% pada saat itu.
Bukan Jaya kalau tidak bisa berseloroh,  “Untungnya jamu ini dikeluarkan setelah peristiwa Mei 1998, coba kalau sebelumnya sudah dipasarkan dan diminum para Huruharawan dan Huruharawati Mei’98, mungkin bisa 30 hari 30 malam Jakarta menjadi lautan api, maklum staminanya naik bagus akibat jamu.
Sewaktu bisnisnya anjlog, Jaya pernah meminta kepada Tuhan sekaligus berjanji akan memberikan sesuatu, padahal ia tahu Tuhan tidak butuh pemberian manusia. Dalam permintaannya ia mengatakan “Tuhan, kalau sampai Januari 1998, jamu jago bisa survive, saya akan mengucapkan terimakasih, dan kepala saya akan saya gunduli.
Sejak itu, pria yang tidak pernah berolah raga ini selalu menggunduli kepalanya. Ia menceritakan bahwa kepalanya di gunduli di Tibet. Satu peristiwa yang mengesankan terjadi begitu menginjak Airport Lhasa, ia hampir pingsan sebab oksigen disana  sangat tipis, untung ada penjual oksigen yang segera  mengasongkan dagangannya sehingga ia bisa terselamatkan.
Disini ia seperti mendapat pencerahan bahwa “Selama Masih Bisa Bernafas, Selama Itu Masih Bisa Berbisnis.
Akhirnya, Jaya meringkaskan kiat bisnis menjadi “5 i” yaitu.
I-nformatif, I-ntelegent, I-nisiatif, I-ntuitif dan I yang ke lima adalah I(nsya Allah). Jaya menekankan “I-kelima” yang dirasakan sekali keberadaanya oleh Jaya ketika menghadapi kesulitan dalam bisnisnya.
SUMBER :
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=1861

Mudik Gratis Pedagang Jamu Gendong

Sekitar 160 pedagang jamu gendong di wilayah Jakarta Utara pada Minggu (7/10/2007) ini melakukan mudik bersama secara gratis menggunakan bis yang difasilitasi oleh PT Jamu Jago. Mudik bersama ini mengambil start di Kantor Kelurahan Tanjung Priuk Jalan Tembang Jakarta Utara menuju wilayah Wonogiri Jawa Tengah.
Menurut Koordinator Pemasaran PT Jamu Jago Wilayah Jakarta, Priyo Witono, pada tahun ini pihaknya menyediakan sekitar 9 bis dengan jumlah pemudik yang mencapai sekitar 350 orang. Kegiatan mudik bersama PT Jamu Jago juga telah dilakukan beberapa pekan lalu di sejumlah titik lainnya di Jakarta.
Penulis: acandra
Copyright Kompas Group

Bayi
Berbagai barang
Tidak dibatasi






Jamu Jago Perkuat Jaringan Pasar Ekspor

MAGELANG, BK
Perseroan Terbatas (PT) Jamu Jago terus mengembangkan jaringan penjualan produk ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Vietnam, Jepang, dan Taiwan. Direktur Pemasaran PT Jamu Jago Grijo Surjono mengatakan hal itu di sela-sela audisi "Ratu Jamu Gendong" untuk wilayah Magelang dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Hotel Pondok Tingal, Borobudur, Kabupaten Magelang. Jawa Tengah, pekan lalu.
Dalam satu tahun terakhir ini kami mencoba memperkenalkan produk ke Australia, tetapi pertumbuhannya relatif kecil karena masyarakat di sana belum mengenal produk jamu. Kebanyakan mereka mengenal ekstrak, belum mengenal ramuan," kata Grijo. Menurut dia, untuk melakukan ekspor jamu masih terkendala regulasi. "Meskipun sekarang sudah memasuki perdagangan bebas, aturan terkadang belum ada kepastian sehingga menjadi kendala," ujar Grijo.
Menyinggung jumlah produksi dan angka ekspor perusahaan jamu di Semarang ini, dia tidak mau menyebutkan karena merupakan rahasia perusahaan. Gnjo hanya menyebutkan bahwa Jamu Jago memproduksi sekitar 200 jems jamu.la mengatakan bahwa jenis jamu yang banyak diekspor ke Vietnam adalah jamu untuk penghancur batu ginjal dan untuk Jepang banyak diminati jamu awet muda
Diakuinya agak sulit menembus ekspor ke Jepang karena negara tersebut menerapkan kontrol sangat ketat. Jamu Jago merupakan satu-satunya produk jamu yang tercatat resmi masuk ke Jepang. Untuk pasaran dalam negeri, lanjut Grijo, permintaan paling banyak berada di wilayah Jawa-Bali, kemudian Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. "Ratu Jamu Gendong" merupakan salah satu upaya untuk menggairahkan para penjual jamu. Kegiatan ini untuk melestarikan penjualan jamu gendong yang merupakan tradisi asli Indonesia,1 kata Gnp. Anlfry

sumber bataviase.co.id